Wajah ceria sang anak terpancar saat ia berhasil melihat ikan keluar dari persembunyiannya dan berhasil ditangkap oleh mereka. Pemandangan semacam ini sering ditemui di Pantai Lorena, Dusun Penanjan, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Saat air surut, terumbu karang yang sudah berusia ratusan tahun itu timbul ke permukaan, memungkinkan pengunjung berjalan kaki ke tepian pantai melalui bebatuan coklat kehitaman.
Namun, pengunjung perlu berhati-hati karena beberapa batu mungkin licin karena lumut, dan tiram yang menempel di batu-batuan tersebut juga memerlukan kewaspadaan lebih. Meski demikian, hal itu justru menambah daya tarik tersendiri di pantai yang tak jauh dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) ini.
Di sisi lain, sekelompok anak sedang menikmati mandi dan berenang meski matahari baru saja muncul. Mayoritas anak-anak itu mandiri, sementara kerabat dan orang tua mereka memperhatikan dari kejauhan. Beberapa di antara mereka asyik ber-swafoto dengan latar belakang laut menggunakan tongsis.
Pantai Lorena diambil dari kata dalam bahasa Jawa, "Lore Nanjan", yang berarti sebelah utara Dusun Penanjan. Pantai ini memiliki panjang sekitar satu kilometer dengan bentuk mirip laguna. Lokasinya sering dijadikan persinggahan bagi pengendara yang melewati daerah tersebut atau yang hendak mengunjungi WBL atau Maharani Zoo.
Tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada pagi atau sore hari, dan lebih lagi pada hari Sabtu, Minggu, atau saat musim liburan sekolah. Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan jalan raya utama Gresik-Lamongan-Tuban, atau yang dikenal dengan sebutan Jalan Daendels, memudahkan akses bagi pengunjung.
Pantai Lorena menawarkan tempat beristirahat yang tenang dengan ombak yang relatif aman. Pengunjung bisa menikmati matahari terbenam atau udara segar di tepi pantai. Salah satu pengunjung, Wawan (50), dari Salatiga, Jawa Tengah, menyebutkan bahwa dia terkesan dengan pantai ini karena bisa menyaksikan matahari tenggelam sambil menikmati udara segar di tepi pantai yang tenang.
Ombak yang relatif tenang membuatnya merasa nyaman membawa keluarganya berenang di sini. Pantai ini juga memiliki daya tarik tersendiri dengan terumbu karang yang luas, tempat pengunjung bisa duduk dan menikmati pemandangan laut sambil berswafoto atau sekadar menikmati keindahan alam.
Namun demikian, pengelolaan yang kurang optimal menyebabkan banyaknya sampah di pantai ini. Bambang Sugiarto, seorang pedagang ikan hias dan penyewa jasa serok ikan di pantai tersebut, menyampaikan bahwa pantai Lorena selalu ramai pengunjung, terutama pada hari Sabtu dan Minggu.
Pengunjung tidak dikenai biaya masuk ke pantai ini, kecuali pada musim liburan tertentu, di mana mereka hanya membayar parkir.
Bambang berharap pemerintah setempat bisa mengelola pantai ini dengan lebih baik, termasuk dengan menambahkan fasilitas hiburan seperti penyewaan perahu kano atau bebek-bebekan, yang bisa menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.
Dia juga berharap agar pedagang lokal mau bergotong-royong membersihkan pantai ini setidaknya sekali seminggu.